Stadion Petaksingkian (keadaan pada tahun 1930,an)
Tak banyak orang tahu, di daerah Glodok, di tengah-tengah gedung dan perumahaan penduduk, ada sebuah stadion sepakbola tua. Lapangan sepakbola yang berada di jalan Ubi no 10, Mangga Besar, Jakarta Barat ini bernama stadion Union Makes Strength atau disingkat UMS.
Stadion UMS dahulu bernama lapangan Petaksingkian. Lapangan yang semula adalah kebon singkong ini memang sejak lama dikelola oleh UMS. Cikal bakalnya terjadi tahun 1905, dimana sejumlah etnis Tionghoa bermain bola di tempat kebon milik orang Betawi asli bernama Haji Manap.
Tentu gara-gara keseringan pakai kebon, para pemain bola dari etnis Tionghoa tersebut nggak enak hati. Mereka akhirnya menyewa kebon itu pada tahun 1913, dan kemudian disulap menjadi lapangan sepakbola. Empatpuluh tahun kemudian, yayasan UMS membeli lapangan seluas 12.300 m2 itu dengan harga Rp 200 ribu.
Setalah diresmikan berdiri pada tahun 1905, dari stadion inilah muncul pemain-pemain yang masuk ke Tim Nasional (Timnas) PSSI dan membela bangsa Indonesia. Nama seperti Him Tjiang, Kiat Sek, Chris Ong adalah lulusan UMS. Lalu ada juga Mulyadi, Surya Lesmana, Sugeng Haryanto, Yudo Hadiyanto, Risdianto, dimana mereka berkali-kali memperkuat Timnas PSSI. Yang juga nggak bisa dilupakan adalah Fam Tek Fong atau Hadi Mulyadi, stropper andalan mantan Pelatih Nasional PSSI (alm) Endang Witarsa. Sejak dulu, UMS menjadi andalan Persija dalam berbagai kompetisi dan turnamen sepakbola.
Pintu depan lapangan Petaksingkian yang sekarang dikenal sebagai stadion UMS. Dari stadion ini, semangat reformasi di tubuh PSSI begitu menggelora.
Sumber: http://notenggakpenting.blogspot.com/2010/03/semangat-reformasi-dari-petaksingkian.html Related Articles :
0 comments:
Post a Comment