Photobucket
English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

10 January 2002

Artikel Tempo 03 Juli 1971: Neraca Sucipto


APA jang dikatakan orang tentang hadiah kaveling kepada 3 olah-ragawan jang berdjasa? Kembali tokoh Sutjipto mendjadi sorotan orang. Drs Piter Panggabean, Coach Fisik PSSI bertanja, apakah djasa bekas Kapten PSSI ini? Kosasih Purwanegara SH, mengeluarkan seputjuk surat tulisan tangan Surat itu berisikan "tuntutan" pemain-pemain PSSI Asian Games VI tentang "uang kelebihan tiket pesawat udara".

Biang keladinja Sutjipto pula, kata Ketua Umum PSSI kepada seorang wartawan. Tetapi apakah penghargaan jang diberikan Pemerintah DCI kepada Sutjipto tanpa konsultasi dengan Pimpinan PSSI'? "Saja tidak tahu menahu, apalagi memberi rekomendasi" djawab Kosasih. Demikian pula Erwin Baharuddin, Pimpinan KONI Djaya dan Drs Tjuk Sugiarto, Kepala Ditdjora DCI Djaya tidak dapat memberi keterangan jang pasti tentang asal-usul penjerahan hadiah itu. "Barangkali Sutjipto langsung berhubungan dengarl Gubernur", kata Erwim Bagi sementara orang dalam PSSI, termasuk Kosasih dan Piter, menempatkan djasa Subipto sedjadjar dengan djasa Rudy Hartono dan Tan Yoe Hok, dua orang tokoh Bulutangkis Indonesia tidak wadjar. Meskipun tidak sedikit dari kalangan awam menjambut penghargaan Pemerintah DCI kepada bekas penjerang tengah PSSI ini lebih dari pantas . Bodoh. Tidak seorangpun akan membantah bahwa Sutjipto adalah tokoh serba kontroversil. Ia mulai karier sepak bolanja diklub Setia.

Tahun 1957 ia pindah keklub MAESA. Kemudian terpilih sebagai penjerang Kesebelasan Junior PSSI ke Kedjuaraan Asia 1960 di Kuala Lumpur. Pada tahun 1964 mendjadi pemain inti Kesebelasan Persidja jang keluar sebagai Djuara PSSI ketika itu. Pada tahun itu djuga ia mengikuti tur Persidja ke Sovjet Uni. Dan pada tahun 1965 mengikuti Team PSSI tur keliling Eropa.

Sutjipto masih bertahan sebagai pemain PSSI di Asian Games VI meskipun pada waktu itu Persidja sudah tidak memakainja lagi. Kekalahan Persidja terhadap Kesebelasan PSMS Medan (1-3) dan Kesebelasan Deli Serdang (0-1) dalam babak kwalifikasi Kedjuaraan PSSI ditahun 1966 menimbulkan ketjurigaan terhadap diri Tjipto dan Judo. Mereka dituduh makan sogok. Selandjutnja kedua pemain tersebut tidak dipakai lagi. Namun demikian PSSI masih belum mengambil tindakan apa-apa. Barangkali karena pihak Persidja sendiri tidak mengeluarkan pernjataan resmi tentang kedua pemain tersebut Pada waktu itu penggemar sepakbola mengetjam "kebodohan Penguru Persidja. Mengapa bond Djakarta ini tidak mampu meman-faatkan kedua pemain tersebut, pada hal PSSI sendiri mau memakai-nja? Pertanjaan ini kemudian dilansir oleh sementara anggota Persidja jang tidak menjetudjui kebidjaksanaan Pengurus Persidja ketika itu. Dan djatuhlah Pengurus Persidja.

Sementara itu nama Sutjipto makin terkenal. Bulan Mei 1967, Lee Wai Tong, Coach Federasi Sepakbola Asia memilih Sutjipto satu-satunja pemain PSSI, untuk memperkuat Kesebelasan Bintang-bintang Asia bersama dengan pemain-pemain negeri Asia lainnja. Tiga tahun terachir ini mutu permainan Tjipto sebagai Kapten PSSI naik-turun seperti pasang-surutnja air laut. Namun sebagamana lajaknja para penggemar sepakbola Sutjipto dipudja ketika dia bermain tjemerlang, tapi ditjatji maki kalau bermain buruk. Walaupun dia telah mengundurkan diri dari PSSI, namun namanja tidak kurang tenarnja seperti nama-nama Djamiat Ramang, Tanoto di waktu zaman djajanja. Salah asuhan. Seperti pula pemain-pemain PSSI lainnja, sedikit banjak Sutjipto adalah "produk PSSI". Adakah ia anak-bola jang pantas didjadikan tauladan ataukah tjermin "salah asuhan", Pimpinan PSSI sendiri jang lebih maklum. Karena pada hakekatnja merekalah jang "mengangkat" Sutjipto kelevel nasional dan internasional.

Setjara formil penghargaan kaveling dari Pemerintah DCI kepada bekas pemain PSSI sepatutnja diterima sebagai penghargaan terhadap Induk Organisasi PSSI pula. Kalau ada hal-hal jang lebih prinsipil memakai kwalitas pemain ini, alangkah baiknja Pimpinan PSSI mengeluarkan pernjataan resmi. Konduite seperti pemain Sutjipto jang telah mengachiri "masa dinas" nja di PSSI perlu dibuat neratjanja. Namun kalangan PSSI sendiri merasa tidak perlu membuat pernjataan ataupun menjampaikan konduite mengenai diri Sutjipto. "Karena hal itu menjangkut. Seorang Kepala Daerah dan warga kotanja", kata Kosasih kepada TEMPO. Tetapi Ketua PSSI ini menjajangkan pemberian kaveling tersebut dihubungkan dengan "penghargaan Pemerintah DCI dalam rangku HUT ke-444 Djakarta". Sementara itu Drs Rais menundjuk Persidja sebagai instansi jang lebih berwenang untuk memperintji konduite Sutjipto. Sedang Djamiat Dalhar melihat alternatif laim "Mengapa bukan Tanoto misalnja jang lebih besar djasanja dan tidak mempunjai tjatjat pula", katanja.

Rekan-rekan Sutjipto sendiri seperti Jacob Sihasal dan Judo Hadianto menilai pemberian kaveling itu dari sudut "perhatian dan kemurahan seorang Kepala Daerah kepada seorang olahragawan dan patut ditjontoh oleh para kepala daerah lainnja". Mengenai pribadi Sutjipto di dalam dan diluar lapangan Ronny Pattinasarany, pemain PSSI jang paling muda, berkesimpulan bahwa "seba-gai Kapten, Tjipto bisa menarik pemain-pemain lainnja berkelakuan baik, tetapi bisa pula buruk". Balans Subipto sampai hari ini tetap merupakan topik jang hangat.

Setudju atau tidak setudju, masing-masing ada alasan dan versinja. Meskipun orang tidak meragukan iktikad baik Ali Sadikin, Pd. Gubernur jang selalu merangsang Olahragawan-olahraga wati untuk berprestasi. Namun untuk menilai djasa atau tjatjat si "Gareng" ini, orang tak dapat spontan mengambil kesimpulan. Paling tidak "penghargaan Pemerintah DCI kepada Sutjipto" memantjing timbulnja suatu kebenaran. Untuk kemudian didjadikan norma-norma jang dapat merangsang prestasi para atlit lainnja.

Sumber: TempoInteraktif

Related Articles :


Stumble
Delicious
Technorati
Twitter
Facebook

0 comments:

Post a Comment

TOP.ORG Topsites The Republic of Indonesian Blogger | Garuda di Dadaku

FACEBOOK

Find us..

PhotobucketPhotobucketPhotobucket

BANNER

Photobucket Photobucket Photobucket

ADS

 

SETAN OREN Copyright © 2010 SetanOren.blogspot.com is Designed by SetanOren