Kemenangan telak 7 -2 atas Persisam Putra Samarinda, di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, yang diperlihatkan Persija Jakarta, diakui oleh Pelatih Persija Jakarta, Rahmad Darmawan adalah kemenangan terbesar yang pernah diraih Persija Jakarta selama musim kompetisi ini.
“Sebelumnya, kemenangan tertinggi Persija Jakarta adalah 6-1 saat menjamu Persiba Balikpapan,di Stadion Utama Gelora Bung Karno,” jelas Rahmad Darmawan seusai konfrensi pers,di Stadion Manahan, Solo,Jawa Tengah, Sabtu (23/04/2011).
Ditambahkan Rahmad, kemenangan telak yang diraih para pemainnya ini, merupakan buah kerja keras dari perubahaan total yang dilakukan Persija. Menurut Rahmad, modifikasi permainan yang dilakukan pihaknya,disebabkan banyak tim-tim lawan yang telah membaca gaya permainan anak asuhannya saat menjamu Sriwijaya. Dimana dalam pertandingan tersebut, Sriwijaya berhasil mengunci seluruh pergerakan para pemain Persija Jakarta di segala lini.
“Kita kadang main 4-4-2, kadang 4-2-3-1, terus 3-4-3, kita sesuaikan kondisinya seperti apa, dan apa yang kita modifikasikan ternyata berhasil. Lawan, tidak bisa membaca permainan kita,” beber Rahmad.
Dalam menghadapi Bontang nanti, Persija akan tampil habis-habisan. Pasalnya, Bontang tim yang penuh kejutan. Ini dibuktikan saat tim Bontang menahan imbang 1 1 tim kuat Semen Padang.
“Menghadapi Bontang saya tidak mau bicara dulu. Karena Bontang tim yang penuh kejutan. Kalau pergantian pemain satu dua tetap akan saya lakukan. Tapi kalau untuk pola permainan, kita lihat saya dulu,” katannya.
Meskipun senang atas permainan yang ditunjukan para pemainnya, Rahmad mengaku sedikit kurang puas dengan dua gol yang berhasil disarangkan para pemain Persisam Putra samarinda yang hanya bermain dengan 10 pemain ini. Menurut Rahmad, dua gol yang berhasil disarangkan pemain Persisam ke gawang Persija seharusnya tidak perlu terjadi, bila pihaknya tidak mengganti pola permainan bertahan untuk mengamankan skor akhir permainan, dengan menarik keluar Bambang Pamungkas.
“Seharusnya dua gol tersebut tidak perlu terjadi.Saya pikir dengan menarik beberapa pemain dan memilih bertahan adalah keputusan tepat. Tapi nyatannya,keputusan tersebut salah,dan para pemain terlalu memilih bertahan hingga akhirnya kebobolan,”
Sumber: BolaIndo Related Articles :
0 comments:
Post a Comment