ISL memiliki deadline sampai 2012 untuk menyempurnakan lima aspek klub pro. Kelima aspek tersebut di antaranya infrastruktur, finansial, personel/administrasi, legalitas, dan suporting.
Dari kelima aspek tersebut tampaknya hanya suporting dan administrasi yang memiliki perkembangan bagus. Sebanyak 15 klub ISL saat ini masih berkutat dengan aspek infrastruktur. Tiga musim sejak ISL digulirkan, jumlah stadion kelas A AFC tidak bertambah.
Hanya markas Persija Jakarta di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), lalu kandang Sriwijaya FC (SFC) Stadion Gelora Sriwijaya (SGS) Jakabaring, plus Stadion Palaran milik Persisam Putra Samarinda yang memenuhi syarat. Rencana pembangunan infrastruktur baru saat ini belum direalisasikan. PT Liga Indonesia (Liga) mencatat sedikitnya ada empat klub yang merencanakan pembangunan stadion baru. Mereka adalah Persib Bandung, Persiba Balikpapan, Pelita Jaya,dan Persija Jakarta.
Liga menyatakan, Persiba sudah merencanakan pembangunan venue baru yang dekat bandara. Rencana sama dimiliki Pelita Jaya yang akan membangun stadion di daerah Sawangan atau Bogor. CEO PT Liga Indonesia Joko Driyono mengungkapkan, realisasi lima aspek jauh dari target.
”Rata-rata pencapaian status profesional klub masih jauh. Pekerjaan ke arah sana masih berat dan sampai saat ini belum ada progres signifikan,” katanya.
”Hal mendasar adalah stadion, tapi rencana venue baru belum juga terealisasi. Banyak hal terkait stadion belum maksimal. Eksekusi tetap di klub dan stake holder sepak bola nasional,” ungkap Joko, kemarin.
Energi stakeholder sepak bola nasional saat ini banyak tercurah pada suksesi kepengurusan PSSI.
Sumber: BolaIndo Related Articles :
0 comments:
Post a Comment