Pemprov DKI Jakarta tak ubahnya seperti departement store yang sedang menggelar obral besar. Lihat saja, Desember depan Pemprov DKI akan menjual sahamnya (divestasi) di enam perusahaan miliknya (BUMD).
Harga yang ditawarkan sangat murah, cuma Rp21 miliar. Keenam BUMD yang akan dilepas itu adalah PT Jaya Nur Sukses (Kondominium), PT Rheem Indonesia, PT Alaksa Industrisindo (Drum), PT Pakuan Internasional (usaha olahraga golf), PT Bumi Grafika Jaya (Percetakan) dan PT Determinan Indah.
Divestasi dilakukan karena enam BUMD tersebut tidak lagi memberikan kontribusi terhadap pendapatan asli daerah (PAD). Bahkan beberapa di antaranya, seperti PT Jaya Nur Sukses dan PT Bumi Grafika Jaya, sudah merugi sejak awal berdiri.
Selain itu, kepemilikan Pemprov DKI di BUMD tersebut di bawah 10% dan sudah pasif sejak beberapa tahun. “Daripada kinerja mereka terus-terusan menggerogoti APBD DKI, lebih baik dijual saja dan hasilnya digunakan untuk kebutuhan yang lebih prioritas,” kata Hasan basri, Asisten Perekonomian dan Administrasi Pemprov DKI Jakarta.
Memang, Hasan belum menjelaskan secara rinci rencana penggunaan dana dari hasil penjualam enam BUMD. Namun sebuah sumber di Pemprov DKI mengatakan bahwa dana hasil divestasi tadi akan dipakai untuk meningkatkan permodalan BUMD yang sehat.
Nah, salah satu BUMD yang bakal menikmati hasil divestasi itu adalah PT Persija Jaya. Betul, ini adalah badan usaha yang mengelola kesebelasan sepak bola Persija. Sebelum menjadi perseroan (PT), dulu Persija dikelola oleh sebuah yayasan milik Pemprov DKI.
Dengan suntikan modal baru tersebut, diharapkan skuad Persija bisa mandiri tanpa bantuan APBD. Bahkan, menurut sebuah sumber, Persija kelak bisa menjadi mesin uang bagi Pemprov DKI.
“Kami (Pemprov DKI) masih punya harapan pada tim ini,” kata si sumber. Seperti diketahui, kendati dikenal sebagai tim paling mewah dan mampu membayar pemain tom, prestasi Persija di Liga Indonesia tak terlalu cemerlang.
Sumber: Inilah.com
0 comments:
Post a Comment