Photobucket
English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

15 January 2002

Menjajagi kelemahan (Persija vs Dukla Praha-Ceko)


Juara PSSI, PERSIJA JAKARTA, berhadapan dengan kesebalasan tamu dari cekoslowakia, dukla praha di senayan. skor 3-0 buat kemenangan dukla. kesebelasan persija masih harus memupuk kestabilan dalam permainan cepat. RABU pekan lalu, sekitar 40.000 penonton di Stadion Utama Senayan sempat menyaksikan Persija, Juara PSSI menempuh ujian pertama. Karena lawannya Dukla Praha, team utama Cekoslowakia, ditambah lagi mereka asuhan Josef Masopust — itu pemain Sisa Dunia pada zaman jayanya Puskas dan Di Stefano – yang pada tahun 1963 ikut menghajar PSSI Selection di Semarang 12–1, maka orang pun mafhum Persija akan “kena batunya”. Tapi agaknya ramalan pasaran taruhan yang menjagoi team tamu dengan memberikan dua-setengah voor untuk Kesebelasan Ibukota, hampir-hampir meleset. Sebab Persija pada babak pertama ternyata dapat menunjukkan kebolehannya dalam mengembangkan kerjasama dan teknik permainan pada tempo tinggi yang dituntut permainan tamu.

Tempo dulu. Paling tidak dalam babak pertama Persija memiliki dua peluang untuk membobolkan gawang Viktor Ivo, penjaga gawang Kesebelasan Eropa. Tapi rupanya gaya salon Kesebelasan Persija diselingi dengan tackling keras, tidak dapat bertahan lebih dari satu babak untuk membendung derasnya serbuan-serbuan Dukla. Meskipun team tamu ini tidak memiliki pemain otak seperti yang pernah diperagakan oleh Masopust tempo dulu, namun homogenitas –dan kematangan back Bendl dan kiper Ivo terutana berhasil menutup lobang-lobang yang diciptakan Risdianto dan kawan-kawan. Semula harapan bagi Persija untuk bertahan seri bukan tidak ada. Tapi barangkali coach Persija Aliandu pun tidak menduga bahwa kwalitas asuhannya memang masih harus ditempa untuk memenuhi keserasian dan kestabilannya mempertahankan tempo permainan tinggi. Keinginan untuk mengendorkan tempo permainan sembari merubah dari taktik terbuka ke tertutup, hanya merangsang Dukla menggencarkan tekanan-tekanan mereka dengan kombinasi bola rendah.

Dalam situasi seperti itu ketenangan kontrol bola dan kerjasama di barisan belakang Persija menunjukkan titik-titik lemah. Gol pertama yang dianulir Wasit Kosasih karena off side, terjadi karena kurang lengketnya Judo memeluk bola. Tapi apa yang terjadi ketika Sutan Harhara gagal mengkontrol bola dengan dada di daerah penalti? Muntahannya dengan baik sekali dimanfaatkan kanan dalam Nehoda untuk merobah keadaan menjadi 1-0. Resiko semacam itu agaknya menunjukkan kegugupan pemain muda ini dalam situasi kritis.

Mati langkah. Ketika serangan Dukla makin menjadi-jadi dan andaikata listrik Stadion tidak ikut “main”, sisa 40 menit berikutnya bukan mustahil merupakan beban amat berat bagi anak-anak Ibukota. Peristiwa yang sebelumnya tidak pernah terjadi dalam pertandingan internasional itu, agaknya memberi sekedar obat kuat bagi Persija. Namun demikian poros-halang Widodo yang membutuhkan ruang gerak agak luas untuk menghadang lawan, nampaknya lebih sering mati langkah. Makin larut permainan, makin gencar barisan depan Dukla melakukan kombinasi pendek, rendah – lalu diakhiri dengan tembakan. Gol kedua terjadi ketika Sofyan Hadi gagal menyapu tembakan keras oleh gelandang Peter Slany di menit ke-7. Ini juga soal ketenangan dan kematangan dalam menguasai tempo permainan yang tinggi. Mirip seperti itu adalah peristiwa pada menit ke-77, ketika dalam pengumuman tegang, Widodo ternyata jauh dari tenang. Bola disodorkannya pada Judo. Tapi apa lacur salah alamat. Peter Slany sekali lagi menggunakan peluang klasik ini dengan suatu lob melampaui kepala Judo yang berada diluar sarang. Barangkali inilah gol yang paling pahit dan bisa dinikmati dengan indah oleh Judo sendiri selama karierya menjadi penjaga-gawang.

Skor 3-0 buat kemenangan Dukla, mcski melukai kebanggaan Persija sebagai Juara, bukan tidak membuka rahasia. Persija masih membutuhkan syarat-syarat berat di samping stamina untuk memupuk kestabilan dalam permainan cepat, tanpa mengurangi ketrampilan teknik dan kerjasamanya.

Sumber:  http://bolaindo.wordpress.com/2010/01/21/menjajagi-kelemahan-persija-vs-dukla-praha-ceko/#comment-44

Related Articles :


Stumble
Delicious
Technorati
Twitter
Facebook

0 comments:

Post a Comment

TOP.ORG Topsites The Republic of Indonesian Blogger | Garuda di Dadaku

FACEBOOK

Find us..

PhotobucketPhotobucketPhotobucket

BANNER

Photobucket Photobucket Photobucket

ADS

 

SETAN OREN Copyright © 2010 SetanOren.blogspot.com is Designed by SetanOren