Photobucket
English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

18 June 2011

Jelang Laga Starbol-Unite for Football Indonesia


Pecinta bola Indonesia sejenak akan melupakan kisruh jelang kongres PSSI di Solo. Betapa tidak, bintang klub dari dua kompetisi yang selama ini berseteru, Indonesia Super League (ISL) dan Liga Primer Indonesia (LPI) akan unjuk kekuatan pada 22 Juni nanti. Even ini konon diikuti para bintang dunia.

MALL FX Senayan, Jakarta, tepatnya di Cafe Kafein, mendadak padat dan sibuk. Banyak laptop maupun kertas berantakan di atas meja. Beberapa orang sibuk sambil telfon dan asyik di depan komputer. Ya, itu adalah markas Panitia Penyelenggara Starbol- Unite for Football Indonesia.

“Saya ingin acara ini sukses, di tengah persiapan kongres, ada suguhan yang menarik di pentas sepak bola kita,” jelas Ketua Penyelenggara Febry Ferdinan Momor kepada kemarin. Kabarnya, tiga generasi pemain Indonesia akan bertemu dalam pertandingan eksebisi Starbol-Unite for Football Indonesia yang dihelat di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta.

Generasi-generasi itu terdiri dari pemain senior seperti Kurniawan Dwi Yulianto dan Bima Sakti, lalu pemain saat ini semisal Bambang Pamungkas, Ponaryo Astaman maupun Firman Utina serta pemain masa depan layaknya Kim Jefry Kurniawan, Ahmad Bustomi, Zulkifli Sukur hingga Irfan Bachdim. “Yang kami harapkan aroma pertandingan akan seperti Piala AFF dan menjadikan pertandingan ini lebih menarik,” jelas pria yang biasa disapa Momor itu.

Namun, panitia harus kecewa lantaran tidak bergabungnya bintang sekaligus top skor ISL Boaz Solossa. Boaz dikabarkan tidak mendapat rekomendasi dari timnya Persipura untuk mengikuti perang bintang versi Morstar Indonesia dan Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) selaku penggagas acara ini. “Boaz tidak diperbolehkan oleh timnya, lagi pula Boaz-nya juga tidak merespon dengan baik. Tapi, kami masih akan terus berusaha mengajak Boaz untuk hadir,” ungkapnya.

Kendati tidak mendapatkan Boaz, rasa kecewa penyelenggara terobati karena bisa mendatangkan Giovanni van Brochorst. “Kami sudah mendapat konfirmasi langsung dari Van Bronckhorst melalui surat, dan juga sempat bertemu dengan ayahnya di London,” ujar Momor. “Sekarang kami sedang menunggu pemain dari Liverpool Academy, Paul Barrat dan dari akademi lain yang belum bisa disebutkan namanya.”

Para pemain bintang dan bintang dunia itu nantinya akan tergabung dalam tim Dream Team Indonesia di bawah arahan Pelatih Rahmad Darmawan melawan International Star asuhan Jacksen F Tiago. Bambang Pamungkas, yang akan menjadi salah satu bintang Starbol menuturkan, agenda ini akan menjadi pembuktian bagi semua pihak terkait kisruh PSSI saat ini.

Dimana para pemain yang berasal dari dua kompetisi berbeda bisa saling berbaur. Penyerang Persija ini juga sangat senang karena bisa kembali bermain bersama sang idolanya, Kurniawan Dwi Yulianto. “Terakhir kali saya bermain bersama Kurniawan di tahun 2000. Pertandingan nanti menjadi reuni bagi saya dan Kurniawan atau juga bagi pemain lain.

Semua orang akan melihat kembali penampilan idolanya pada sepuluh atau 15 tahun yang lalu, meskipun tidak lagi sebagus dulu,” ujar Bambang saat jumpa pers, beberapa waktu lalu. Ketua Umum APPI Vennart Hutabarat mengatakan, Starbol ini bisa menjadi pembuktian bagi APPI sebagai wadah pemain.

Dikarenakan untuk kegiatan berikutnya, APPI telah memiliki banyak program, seperti pelatihan bagi pemain yang sedang dalam masa pensiun. “Mudah-mudahan saja, dalam kegiatan nanti akan lebih banyak lagi pemain-pemain Indonesia yang menjadi bintang seperti Bambang Pamungkas,” ucap Vennard.

Sumber: BolaIndo

Related Articles :


Stumble
Delicious
Technorati
Twitter
Facebook

0 comments:

Post a Comment

TOP.ORG Topsites The Republic of Indonesian Blogger | Garuda di Dadaku

FACEBOOK

Find us..

PhotobucketPhotobucketPhotobucket

BANNER

Photobucket Photobucket Photobucket

ADS

 

SETAN OREN Copyright © 2010 SetanOren.blogspot.com is Designed by SetanOren