Photobucket
English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

12 March 2011

Sepuluh himbauan keras dari Suporter Persija


Merespon perkembangan kisruh sepak bola Tanah Air yang semakin tak terurai, The Jakmania menelurkan 10 himbauan keras. Kembali kepada titik nol dan bekukan PSSI.

“Keadaan saat ini sangat kontras dengan peradaban sepak bola, yang menjunjung semangat fairplay dan kejujuran. Permasalahan makin ruwet dan tak berujung. Masyarakat dan si penyampai berita pun sama-sama bingung atas banyak pihak yang merasa pendapatnya paling benar,” ujar Sekretaris umum, Richard Achmad, dalam jumpa pers, di Sekretariat Jakmania, Lebak Bulus, Jakarta, Sabtu (12/3).

“Ironisnya, informasi terkait pendapat FIFA pun tak jelas. Semua mengklaim dirinya yang paling benar. Lantas siapa yang harus didengar? Berdasarkan hal itu, maka Jakmania menyatakan 10 himbauan keras,” tambah Richard.

Pertama, kata Richard, sepak bola (PSSI) adalah milik masyarakat Indonesia; kedua, FIFA bukanlah konsorsium dewa-dewa yang harus disembah dan ditaati secara membabi buta; ketiga, pemerintah (Menegpora dan KONI/KOI) harus bersikap tegas mengambil langkah sistematik penyelesaian kisruh PSSI dan hangan “mencla-mencle”.

Selanjutnya masih kata Richard, pemilik suara (klub dan Pengda) jangan jadi banci dan bersikap pragmatis, karena kalian penentu (punya hak suara). Masa depan PSSI ada ditangan kalian. Kelima, rezim Nurdin Halid-Nugraha Besoes berhentilah menjadi manusia yang tidak tahu malu. Ini bukan rimba belantara, PSSI milik masyarakat. Berjiwa besar dan mundur sekarang juga, jangan berlindung dalam aturan organisasi.

Keenam, LPI (Liga Primer Indonesia-Red) jangan gede rasa, seakan-akan dewa penyelamat yang dapat menyelesaikan semua kisruh dan keterpurukan PSSI. Ketujuh, KPPN dan FPSP hentikan manuver yang hanya menambah persoalan baru. Delapan, sanksi FIFA bukanlah kiamat dan akhir sepak bola nasional. Sembilan, perlu langkah-langkah yang cepat, tegas, dan berani dalam penyelamatan organisasi.

Dan terakhir, hanya ketegasan, keberanian, dan jiwa besar yang dibutuhkan dalam penyelesian kisruh ini. “Saya yang bertanggungjawab atas semua kegagalan itu, bukan orang lain,” ujar Richard mengutip pernyataan Ali Sadikin di kongres PSSI ke-27, (Desember 1981).

“Kembalikan pada titik nol. Bekukan PSSI, bentuk panitia persiapan pembentukan PSSI pusat dan daerah yang melibatkan komponen bangsa,” pungkas Richard.

Sumber: BolaNews

Related Articles :


Stumble
Delicious
Technorati
Twitter
Facebook

0 comments:

Post a Comment

TOP.ORG Topsites The Republic of Indonesian Blogger | Garuda di Dadaku

FACEBOOK

Find us..

PhotobucketPhotobucketPhotobucket

BANNER

Photobucket Photobucket Photobucket

ADS

 

SETAN OREN Copyright © 2010 SetanOren.blogspot.com is Designed by SetanOren