Dalam rangka memenuhi undangan kota Tarakan yang merayakan HUT kotanya yang ke-13, Persija Jakarta pada Selasa 21 Desember 2010 kemarin melakukan pertandingan perdananya melawan Arema U-21 di stadion Dalu Adil, Tarakan.
Dalam partai sore hari kemarin, Persija menurunkan formasi sbb : Ronni Tri, Ismed Sofyan, Precious, Nanak, Amarzukih, M. Ilham, Syamsul Chaerudin, Agus Indra Kurniawan, Greg Nwokolo, Aliyudin dan Agu Casmir. Arema tampil dengan materi pemain U21 nya. Beda kelas. Itu kesan pertama yang terlihat. Permainan dari kaki ke kaki membuat pemain2 Arema u21 seperti menjadi penonton. 2 gol berturut-turut dicetak oleh sundulan Agus Indra menyambut sepakpojok Ismed Sofyan, kemudian berlanjut ke gol Aliyudin yang menghibur penonton lewat aksi kecepatan individunya. Namun Arema u21 membalas lewat tendangan jarak jauh hampir 45 meter dari Andi Faturrohman. Sebetulnya gol tsb tidak perlu terjadi bila Roni Tri lebih fokus pada pertandingan. Gol ketiga Persija lahir dari kaki Syamsul yang memanfaatkan umpan Ismed. Arema Junior terus melakukan perlawanan. Andi Faturrohman melakukan tendangan dari luar kotak penalti. Lagi-lagi Roni tidak cepat mengantisipasi. 3-2 untuk Persija di babak pertama.
Babak kedua Persija mengganti sebagian besar pemainnya : Roni Tri - Andritany, Ismed - Hasyim Kipuw, Precious - Ambrizal, Amarzukih - Leo Saputra, Syamsul - Oliver Makor, M. Ilham - Ramdani Lestaluhu, Greg - Oktavianus. Belakangan masuk lagi Sigit Hernawan menggantikan Agu Casmir. Arema Junior memanfaatkan perubahan materi pemain dengan terus melakukan tekanan. Meski tetap unggul ball possesion tapi Persija gagal memanfaatkan begitu banyak peluang emas yg didapat Aliyudin, Sigit, Agu, Oktav, Agus Indra dan terutama Makor. Baru menjelang akhir pertandingan, Sigit mencetak gol penutup. Kemenangan ini juga harus dibayar dengan cederanya 2 pemain sekamar. Aliyudin mengalami memar pada kakinya sementara Leo Saputra matanya terbentur sepatu lawan.
Stadion Datu Adil adalah stadion kebanggaan masyarakat Tarakan. Stadion yang didirikan tahun 2003 ini memiliki kapasitas 7000 orang. Saat peresmian mereka juga mengadakan partai eksebisi serupa dengan mengundang Tim Arema dan Sabah Malaysia. Arema memang senantiasa diundang karena banyak sekali Arek Malang yang merantau ke Tarakan. Pada partai hari ini, Aremania hadir dalam jumlah yang cukup besar. Mereka tidak hanya hadir secara fisik tapi juga dengan ciri khas suporter berupa spanduk2 besar, drum, dan bendera Arema. Persija juga punya suporter di Tarakan. Rata2 memang masyarakat Tarakan yang menyukai Persija. Mereka hadir dengan atribut kebesaran Persija berwarna oren, topi unik warna oren hitam dan lagu2 khas the Jakmania seperti Kesurupan dan Gue Anak the Jakmania. Salah satu dari oren outsider tsb adalah Irawan mantan anggota the Jakmania Kelapa Gading Timur yang sudah sebulan bekerja disini.
Selama di Tarakan Persija menginap di Hotel Dynasti yang jaraknya ke stadion cukup 30 menit saja. Hotelnya memang kecil tapi fasilitas kamarnya cukup mewah. Yang unik, hotel ini penuh nuansa warna oren. Mulai dari seprai tempat tidur, taplak meja makan, hingga beberapa lainnya berwarna oren. Rasanya ga salah hotel ini buat Tim Persija. Para pemain lebih banyak menghabiskan waktu di kamar karena memang di kota Tarakan tidak ada mall atau tempat hiburan lainnya. Satu-satunya yang menghibur adalah Bilyard. Kebetulan di ruang makan di hotel terdapat sebuah meja bilyar. Bergantian para pemain bertanding, Makor, Ilham, Samsul, Ambrizal, Oktav. Sisanya lebih suka memanfaatkan fasilitas internet seperti Aliyudin.
Sumber: o2 News (Selasa, 21 Desember 2010) Bung Ferry
0 comments:
Post a Comment