Ayo Suporter GARUDA, Merah-Putihkan Bukit Jalil (lagi)!!

Beberapa tahun lalu tepatnya di tahun 2005, ketika Piala AFF masih bernama Piala Tiger, Skuad Merah Putih harus menjalani partai hidup mati pada babak semifinal melawan Malaysia.
Setelah Garuda takluk 1-2 di Indonesia (kandang, leg-1), maka pasukan timnas Garuda membutuhkan kemenangan minimal 1-0 di kandang Malaysia untuk memuluskan langkah menuju final.

Leg ke-2 yang dilakukan di Malaysia tentu saja menjadi berat, karena Malaysia bermain di depan publiknya sendiri. Tetapi kala itu timnas berhasil menaklukan Malaysia dengan skor 4-1.
Kemenangan yang sangat tidak mudah, karena Team Gaurda harus tertinggal dulu 0-1, dan setelah itu timnas kita mampu membalikkan keadaan melalui Gol Kuniawan Dwi Julianto (59), Charis Julianto (74), Ilham Jayakusuma (77), dan Boaz Salosa (84).
Kemenangan ini tentu saja bukan hanya karna kemampuan pemain & strategi pelatih, tapi dipercaya juga karena kehadiran belasan ribu pemain ke-12, Suporter!!

Saat itu, kondisi politik Indonesia-Malaysia belum seruncing dan memanas seperti saat ini, tapi yakinlah bukan sebuah halangan ataupun ketakutan bagi Rakyat Indonesia yang akan mendampingi Team Garuda Merah Putih di Bukit Jalil 26 Desember besok, agar Timnas meraih kemenangan dan mempermulus langkahnya untuk menjadi Juara Piala AFF untuk yang pertama kalinya.

Ayo rakyat Indonesia..
dukung langsung GARUDA kita..
2005 kita bisa merah-putihkan Malaysia..
saat ini pun KITA BISA..!!


Selamat Datang buat Suporter Indonesia
Gencarnya niat suporter Indonesia berangkat ke Stadion Nasional Bukit Jalil (SNBJ) Kuala Lumpur Malaysia ternyata membuat suporter di Malaysia tersadar. Ya, besarnya animo yang diperlihatkan suporter Merah Putih ini memang bukan perkara baru di sepakbola. Indonesia sebagai suporter terbesar di Asean jelas menjadi panutan suporter dinegara lainnya.

Hal itu juga diakui Ultras Malaya, suporter yang mengklaim dirinya sebagai pendukung fanatik Malaysia tersebut mengakui Indonesia sebagai pelopor pergerakkan suporter Ultras di Asia.
“Seperti kita sedia maklum di Malaysia, Indonesia merupakan pelopor pergerakkan penyokong Ultras bola sepak di Asia. Dengan tempahan begitu banyak dari Jakarta dan Bandung ini bermakna, tempahan ini pastinya dari penyokong Ultras Jakmania dan Viking. Pastinya mereka bergabung dan melupakan seketika sengketa permusuhan mereka demi skuad kebangsaan mereka. Kedua-dua penyokong ini merupakan penyokong antara terbesar di Indonesia dan rival utama di Indonesia,” tulis UM di laman web www.ultrasmalaya.net

Selain itu dalam tulisan bertajuk “Ultras Indonesia: Gegar Kuala Lumpur” itu mereka juga berusaha menjalin silahturahmi dengan suporter Indonesia yang datang ke negara Malaysia dengan menuliskan ucapan selamat datang di laman web tersebut.

“Ayuh kepada semua penyokong Malaysia mari gegarkan Bukit Jalil. Kami ucapkan selamat datang pada Ultras Indonesia, sila jaga tingka laku anda. Ultras Malaya juga harus bersiap sedia untuk beraksi dan menjadi benteng pertahanan untuk Malaysia. Paluan gendang perang telah bermula memberi untuk sokongan kepada Negara tercinta. Sila jaga tingkah laku anda sebagai penyokong Malayisa yang berdisiplin,” tulis UMe yang menempatkan diri mereka di Section 2Q kala Malaysia bertanding di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur. Ultras Malaya di Malaysia sendiri tergolong baru, mereka baru lahir pada 2007 dan seperti informasi yang diterima dari pemimpin UM – singkatan untuk Ultras Malaya – mereka mengaku berpanut kepada suporter di kawasan Turki serta juga tak menapik memandang Indonesia sebagai referensi.

“Sepanjang saya di asean, saya akui Indo mepunyai kelompok supporter paling gila’. Saya salute,,, dan rakan-rakan disini salute dengan yang di indo dan mengambil contoh,” ungkap Freddie Marciano, pemimpin UM.
Disisi lain, Pendukung Indonesia di SNBJ 26 Desember nanti hanya diberikan kuota tiket sebanyak 15.000 dan kabar terakhir penambahan pun tak melebihi 1000 tiket. So, merahkan Kuala Lumpur Kawan.!! Forza INDONESIA

Sumber: Pusamania

Sumber foto-foto: speechyourmind

Related Articles :